Perundungan dan Kekerasan, Stop! Hentikan!
![]() |
pixabay.com |
Masih seputar cerita receh saat menemani ibu menonton tayangan di kanal Youtube. Pada suatu channel tersebut, saya kebetulan melihat dua peristiwa yang akhir-akhir ini pun belum berhenti dari kata viral. Tentang perundungan (bullying) dan kekerasan.
Satu episode mengisahkan tentang perundungan yang dialami seorang siswa SMP. Karena di-bully teman-temannya maka ia tidak mau masuk sekolah, takut, bahkan sudah sampai satu bulan ia hanya mengurung diri di kamar.
Episode lainnya di salah satu kanal Youtube yang saya tonton bersama ibu, mengisahkan seorang siswa, kebetulan juga masih SMP, yang mengalami kekerasan. Dia sering mengalami kekerasan dari ibunya sendiri ketika minta uang untuk jajan. Bahkan, kekerasan itu menimpa kepalanya, karena sang ibu memukul kepalanya dengan gagang sapu.
Itu secuil kisah yang saya tonton dan maaf tidak saya tuliskan dengan lengkap karena hanya sebagai ilustrasi saja. Dua remaja yang mengalami peristiwa tidak menyenangkan, bullying dan kekerasan tersebut sama-sama sulit untuk tersenyum. Bahkan, mereka mengalami gangguan jiwa. Perlu terapi khusus untuk membuat mereka pulih.
Betapa dahsyatnya akibat buruk dari kekerasan dan perundungan. Siapa pun yang melakukan kedua hal tersebut harusnya menyadarinya. Jangan lakukan kekerasan, jangan lakukan perundungan. Hentikan saja.
Tidak hanya bisa dialami anak-anak hingga para remaja. Bahkan, orang dewasa bisa menjadi korban kekerasan atau perundungan. Di dalam keluarga pun bisa terjadi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Pelakunya biasanya merasa superior, merasa menang sendiri, dan seakan menjadi hebat setelah membuat celaka orang lain.
Jika kamu kebetulan adalah pelaku bullying atau kekerasan, sadar saja, dan hentikan perbuatanmu. Jika kamu adalah korban dari perbuatan tersebut, sebisa mungkin melawannya, dan menjadilah tangguh dimulai dari kelemahanmu.
Hidup akan lebih indah jika diisi dengan kedamaian, cinta kasih, dan saling memberikan pertolongan. Menjadi pribadi yang rendah hati jauh lebih baik daripada menjadi orang yang suka kekerasan dan melakukan perundungan.
Leave a Comment