Ssstt… Ini Rahasia agar Komunikasimu Efektif

pixabay.com

Komunikasi merupakan bentuk interaksi antara dua orang individu atau lebih dengan tujuan tertentu. Syaratnya tentu saja ada orang yang mengajak berkomunikasi dan yang diajak berkomunikasi. Itu bahasa sederhananya. Alat untuk berkomunikasi itu salah satunya adalah bahasa, baik itu bahasa lisan, tulis, juga bahasa isyarat.

Bahasa lisan atau tuturan lebih banyak mendominasi dalam komunikasi sehari-hari, terutama di ruang publik. Nah, tulisan receh ini saya fokuskan pada bahasa lisan, yang disampaikan secara spontan, langsung, kepada orang yang kita ajak berbicara atau berkomunikasi.

Penting kita sadari bahwa komunikasi yang dilakukan harus efektif. Maksudnya apa? Komunikasi tersebut harus fokus, punya tujuan, tidak berbelit-belit, juga mudah dimengerti. Untuk mencapai komunikasi yang efektif itu, terutama dari sisi ilmu bahasa, perlu kamu perhatikan beberapa hal ini.

1. Produksilah kalimat-kalimat efektif

Ilmu bahasa mengajarkan kepada kita tentang kalimat efektif. Kalimat ini punya ciri-ciri antara lain tidak ambigu (makna ganda), tidak boros kata, susunan kalimatnya benar, dan yang penting adalah mudah dimengerti. 

Untuk mencapai komunikasi yang efektif kamu harus pintar menyampaikan kalimat-kalimat efektif itu kepada orang yang kamu ajak bicara. Sebaiknya jangan asal bicara, sampaikan maksudmu dengan kalimat-kalimat yang ringkas, benar, dan sesuai situasi ketika kamu berbicara. Kamu perlu membiasakan diri dan melatihnya jika merasa belum memahami dengan baik kalimat efektif untuk menuju komunikasi yang efektif.

2. Pahami kondisi kejiwaanmu juga kejiwaan lawan bicaramu

Wah, kayaknya berat ya maksud poin ini. Sebenarnya tidak juga. Ini berkaitan dengan salah satu cabang ilmu bahasa, yaitu psiko-linguistik. Jika kamu belum mempelajarinya, tidak masalah. Ini maksud mudahnya, yaitu kamu perlu mengetahui sisi psikologismu juga lawan bicaramu.

Contoh mudahnya, kalau kamu sedang berbicara dengan orang yang dalam kondisi baik, misalnya orang tersebut sedang meraih sukses atau kebahagiaan, pilihlah kata-kata yang menyenangkan. “Wah, hebat, sukses ya.” Atau kalau lawan bicaramu sedang berulang tahun, “Happy birthday. Semoga panjang umur dan sehat selalu.”

Sebaliknya, kalau lawan bicaramu sedang sedih atau mengalami kegagalan, jangan pilih kata-kata yang membuatnya makin sedih atau berkecil hati. “Aku ikut prihatin, semoga kamu sabar ya.” Nah, seperti itulah kira-kira pilihan katanya.

Mudah, bukan? Itulah yang dipelajari dalam psiko-linguistik, menggunakan pilihan kata dengan memperhatikan kondisi psikologismu dan kondisi psikologis lawan bicaramu. Jika ini kamu kuasai maka komunikasimu menjadi efektif dan sesuai dengan tujuanmu berkomunikasi.

3. Perhatikan juga kondisi lingkungan sosial saat kamu berkomunikasi

Manusia hidup bersosialisasi, bukan? Kamu pun begitu. Lingkungan sosial ini tidak dapat kamu lepaskan dari bahasa yang kamu pakai. Di sini kamu sebenarnya juga berkenalan dengan salah satu cabang ilmu bahasa yaitu sosio-linguistik. Pilihan kata atau kalimat yang kamu terapkan tidak boleh mengabaikan lingkungan sosial di mana kamu sedang berada saat berkomunikasi.

Contohnya mudah kok. Kalimat-kalimat yang kamu gunakan di kantor tentu berbeda dengan pilihan katamu saat kamu berbicara di komunitas hobimu. “Baik, Pak, laporan tersebut sudah saya kerjakan.” Itu tentu bentuk komunikasi di kantor. Berbeda dengan ini: “Kapan nih kita main bola lagi?” Itu adalah bahasa santai yang tepat digunakan di komunitas hobi atau pertemanan.

Apakah kamu sudah memahaminya? Tidak susah, kan? Sebenarnya tidak ada rahasia komunikasi yang efektif jika kamu bisa menerapkan beberapa hal yang disampaikan di atas. 

Komunikasi yang disampaikan dengan kalimat efektif serta memperhatikan sisi psikologis dan sosial di atas, tidak akan berhasil jika kamu tidak melafalkan setiap kata dengan jelas. Lebih berhasil lagi jika kamu juga punya kepekaan sosial yang tinggi, mudah berempati, serta rendah hati. Itu sangat penting dalam membuka komunikasi yang efektif.


Powered by Blogger.